Kamis, 28 Februari 2008

B U M I (1)

Oleh
GUNAWAN ADMIRANTO
LAPAN BANDUNG

Pengantar:
Tulisan mengenai BUMI ini terdiri dari 10 bagian. Karena terbatasnya tempat dan memberi kesempatan yang lain juga, tulisan ini di
posting berseri. Mudah2an bermanfaat, khususnya untuk yang berminat Astronomi dan menambah pengetahuan yang lebih luas. (PRJ)


Cakrawala manusia tentang alam semesta selama beribu ribu tahun sangat dibatasi oleh kedudukan mereka di bumi. Manusia beranggapan bahwa bumi menduduki tempat yang sangat istimewa di alam semesta. Anggapan ini pulalah yang mendasari hipotesis geosentrik dari Ptolomeus.

Pada beberapa abad terakhir, dengan berkembangnya teori te¬ori Copernicus dan Kepler pandangan di atas mulai berubah. Manusia mulai menyadari bahwa bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam. Bumi hanyalah sebuah planet yang mengitari matahari.
Meskipun sejak abad ke 18 manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada paruh kedua abad ke 20. Pada masa ini penerbangan pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar ¬gam¬bar bumi dilihat dari angkasa yang dikirimkan pesawat pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul semakin berkembang. Oleh sebab itu bagian ini akan membahas bumi sebagai planet, planet yang sangat khas dan istimewa.
Bumi memiliki ciri ciri khas yang membuatnya berbeda dengan planet planet lain. Lautan lautannya yang biru, kegiatan vulkanik dan tektoniknya, atmosfernya yang dinamis membuatnya unik diban¬dingkan dengan planet planet lain. Apalagi dengan adanya kehidup¬an biologis flora dan faunanya membuat planet bumi menjadi semakin menonjol keunikannya.
Dalam bahasa Inggris earth berakar dari kata terra yang datang dari nama dewi bumi Terra Mater dalam mitologi Romawi, dan kadang-kadang nama dewi Bumi ini disebut sebagai Tellus Mater, dan istilah tellus ini juga sering dipakai dalam hubungannya dengan masalah kebumian, seperti tellus dan tellurium. Pengertian lain yang ada hubungan dengan bumi seperti geografi, geologi, geotermal, dan geosentris menggunakan awalan bahasa Yunani geo yang berasal dari nama dewi bumi menurut mitologi Yunani, Gaia.
Dalam berbagai bangsa lain bumi ini juga sering dianggap sebagai dewa. Dewi bumi menurut bangsa Cina Hou-Tu itu mirip dengan Gaia menurut bangsa Yunani. Dalam mitologi Norwegia Kuno, dewi Bumi Jord adalah ibu Thor dan anak perempuan Annar. Di dalam mitologi Mesir Kuno dewa bumi adalah Geb, dan dewi Langit adalah Nut.
Istilah bahasa Inggris earth ini tampaknya juga berhubungan dengan berbagai kata yang terkait dengan bumi dalam banyak bahasa kuno dan modern. Sebagai contoh, dalam bahasa Belanda kata ini adalah aarde, dalam bahasa Jerman Erde. Kata ini juga mirip dengan bahasa=bahasa lain yang sudah punah seperti ertha dalam bahasa Saxon Kuno (yang artinya tanah), dan juga Inggris Kuno eorðe. Semua kata ini berakar dari Proto-Indo-Eropa “er-.
Dalam beberapa bahasa Semit kata-kata untuk bumi juga agak mirip dengan kata-kata yang ada dalam bahasa Indo Jerman meskipun secara etimologis hubungannya masih belum jelas. Dalam bahasa Arab kata ini adalah aard, bahasa Akkad irtsitu, bahasa Aram, araa, bahasa Funisia erets, dan bahasa Ibrani ארץ (arets). Dalam bahasa-bahasa lain istilah untuk bumi adalah maa (Finlandia), föld (Hongaria), zemlja (Rusia), diqiu (Mandarin), deiqao (Kanton), jeegoo (Korea), chikyuu (Jepang), dan dunia (Swahili).
Simbol astronomi untuk bumi adalah lingkaran yang diberi tanda silang, di mana garis bersilangan ini menandakan meridian dan ekuator bumi. (bersambung)







Tidak ada komentar: