Selasa, 26 Februari 2008

“Tali” Magnet Menghubungkan Cahaya Utara dengan Angin Surya



disarikan oleh
Gunawan Admiranto
LAPAN Bandung

Penemuan baru tentang Aurora Borealis (Cahaya Utara) menunjukkan bahwa mereka jauh lebih rumit daripada yang diperkirakan sebelumnya. Aurora Borealis diamati oleh sistem Time History of Events and Macroscale Interactions during Substorms (THEMIS) milik NASA yang merupakan sistem kamera yang terletak di permukaan tanah dan lima buah satelit mikro yang mengorbit bumi yang secara bersama-sama mengamati aurora sehingga bisa mendapatkan hasil lebih baik dibandingkan kalau pengamatan dilakukan sendiri-sendiri. Dengan cara ini para ilmuwan bisa mendapatkan citra tiga dimensi dari aurora tersebut dan memungkinkan mereka mempelajari gejala tersebut dengan lebih mendalam.
Aurora borealis terjadi ketika partikel-partikel bermuatan yang datang dari matahari berinteraksi dengan medan magnet bumi. THEMIS menemukan bukti adanya “tali” magnet yang berupa garis-garis gaya medan magnet yang memanjang yang menghubungkan medan magnet bumi dengan angin surya. Partikel-partikel yang datang dari matahari bergerak sepanjang tali tersebut yang kemudian terfokus pada satu daerah tertentu dan akhirnya memicu terjadinya aurora tersebut.
Pengamatan “tali” magnet oleh THEMIS ini pertama kali dilakukan pada tanggal 20 Mei 2007, di mana “tali” ini besarnya sama dengan bumi dan terletak pada ketinggian 70.000 km dari permukaan bumi di daerah yang dinamakan daerah magnetopause (tempat pertemuan medan magnet bumi dengan angin surya).
THEMIS juga berhasil menemukan ledakan elektromagnetik di daerah bow shock medan magnet bumi. Daerah bow shock adalah daerah berlangsungnya pemadatan medan magnet bumi akibat pergerakan bumi di angkasa, persis seperti gelombang air yang berada di depan sebuah perahu yang bergerak di air akan lebih mampat dibandingkan dengan yang berada di belakang perahu tersebut.Di daerah bow shock inilah angin surya mulai merasakan pengaruh medan magnet bumi. Ledakan ini terjadi ketika satu semburan arus listrik yang terdapat di angin surya menumbuk bow shock.

Sumber: Universe Today, 21 Desember 2007 oleh Nicholos Wethington

Tidak ada komentar: