Selasa, 19 Februari 2008

DASYATNYA VISI MEMPENGARUHI KESUKSESAN KITA


oleh
Demitria Dewi

Belum lama ini, saya bertemu dengan teman lama yang saya tidak pernah lupa akan hobinya yaitu mengumpulkan gambar rumah mewah dan beberapa gambar mobil. “ This is my dream “. Itulah kata-kata yang selalu keluar dari mulutnya. Gambar tersebut ditata rapi dalam sebuah album. Apa yang terjadi setelah sekian lama tidak bertemu, rumah mewah dan mobil itu benar-benar menjadi miliknya.
Visi / impian anda adalah masa depan anda, jadi visi itu harus divisualisasikan, digambar, ditulis, sehingga sikap dan pikiran kita selalu fokus pada visi kita, tambahnya.

Kemudian teman saya memberikan sobekan surat kabar, baca ini dan kau akan mendapatkan apa yang kau impikan, katanya dengan serius. Sobekan kertas tersebut benar-benar membuat saya berpikir dan merenung. Artikel dalam surat kabar itu ditulis oleh Kuncoro, ahli pengembangan SDM. Diawal artikel tersebut Kuncoro menuliskan, kalau kita melihat kesuksesan orang – orang besar seperti Bill Gates, Donald Trump, Jack Welch dan lainnya, maka akan kita temukan suatu kesamaan sebab. Mengapa mereka kelihatan begitu bersemangat melakukan pekerjaannya ? Dan apa yang memberi mereka kekuatan untuk terus bergerak maju ? Jawabannya adalah karena mereka mempunyai visi yang jelas dalam hidupnya. Mereka tahu persis apa yang mereka inginkan, mereka setia dengan visinya dan tidak pernah berhenti untuk mewujudkan impiannya. Pertanyaannya sekarang, mengapa harus visi ? Mengapa visi bisa membuat mereka begitu berhasil ? Dan, apakah setiap orang yang sukses selalu mempunyai visi ?

Kekuatan apakah yang sebenarnya ada dibalik visi, sehingga visi bisa menjadi begitu dasyat mempengaruhi sukses seseorang. Kuncoro menulis bahwa visi sebenarnya merupakan suatu keadaan dimasa yang akan datang yang ingin kita capai. Jadi semakin jelas sebuah visi, akan semakin memudahkan kita untuk menyusun peta jalannya, dan semakin mudah mengukur tingkat keberhasilannya serta semakin tinggi kemungkinan tercapainya impiannya kita.

Dengan memiliki visi, berarti kita telah menetapkan tujuan hidup kita. Kita telah mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang ingin kita capai dimasa depan, dengan demikian akan lebih jelas diketahui apa persyaratan untuk mencapai tujuan. Ketika saya masih kecil, saya ingin menjadi presenter yang baik. Tentu saja syarat utamanya adalah, saya harus mempunyai pengetahuan tentang komunikasi yang baik, inilah yang disebut tujuan antara. Tinggal sekarang bagaimana saya agar bisa fokus terhadap tujuan tersebut.

Ketika tujuan telah kita tetapkan, maka arah kita akan semakin jelas tergambar didepan mata. Dengan tahu arah, bukankah kita akan berjalan dengan mudah untuk mencapai tujuan. “ Saya harus mempunyai pengetahuan tentang komunikasi yang baik, maka arah yang saya pilih adalah mencari tempat untuk belajar komunikasi yang baik “, bisa pendidikan formal maupun non formal, seperti kursus pengembangan kepribadian, belajar keprotokolan, banyak membaca buku-buku komunikasi. Setelah ada tujuan, tentu saja pikiran kita akan terkondisikan untuk menemukan arah yang bisa kita gunakan untuk mencapai tujuan.

Apa yang terjadi kalau visi sudah jelas, tujuan jelas, dan mempunyai arah yang jelas ? Bukankah semua itu membuat kita menjadi lebih bersemangat. Hasil yang kita kerjakan akan lebih baik apabila kita melakukannya dengan semangat, karena sudah jelas apa yang akan kita capai dan dengan ringan kemana kita akan melangkah. Bayangkan apabila kita tidak tahu apa yang kita inginkan. Langkah apa yang akan kita ambil ? Sudah benarkah apa yang kita lakukan ? Bergunakah apa yang selama ini kita lakukan ?

Dengan semangat , secara otomatis kita akan memiliki hasrat. Hasrat dapat diekspresikan didalam perilaku. Didalam suatu kelompok, hasrat akan menjadi suatu energi positif yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu kita harus memiliki hasrat. Berapa besar hasrat yang harus kita miliki ? 100 %.

Diakhir tulisan Kuncoro mengatakan, ketika visi telah ditetapkan, tujuan jelas, arah jelas, semua kita lakukan dengan semangat dan hasrat tinggi, tidakkah kita akan lebih dedikatif terhadap visi kita, terhadap apa yang menjadi cita-cita yang telah ditetapkan.

Jadi kalau kita ingat kepada kisah sukses para tokoh, mereka sangat setia kepada cita-citanya, mengapa ? Bagi orang yang bervisi, rintangan seberat apapun akan dilalui dengan penuh semangat. Maka sebelum terlambat, tetapkanlah visi sekarang juga. Tuliskan visi tersebut, ekspresikan, simpan selalu dalam pikiran kita, jangan fokus pada hambatan yang ada, tapi fokus terhadap hasil yang akan kita capai, setialah pada impian, dan harus hati-hati, jangan sampai ada orang yang boleh mencuri impian kita. !!!!!

Tidak ada komentar: