Kamis, 28 Februari 2008

B U M I (1)

Oleh
GUNAWAN ADMIRANTO
LAPAN BANDUNG

Pengantar:
Tulisan mengenai BUMI ini terdiri dari 10 bagian. Karena terbatasnya tempat dan memberi kesempatan yang lain juga, tulisan ini di
posting berseri. Mudah2an bermanfaat, khususnya untuk yang berminat Astronomi dan menambah pengetahuan yang lebih luas. (PRJ)


Cakrawala manusia tentang alam semesta selama beribu ribu tahun sangat dibatasi oleh kedudukan mereka di bumi. Manusia beranggapan bahwa bumi menduduki tempat yang sangat istimewa di alam semesta. Anggapan ini pulalah yang mendasari hipotesis geosentrik dari Ptolomeus.

Pada beberapa abad terakhir, dengan berkembangnya teori te¬ori Copernicus dan Kepler pandangan di atas mulai berubah. Manusia mulai menyadari bahwa bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam. Bumi hanyalah sebuah planet yang mengitari matahari.
Meskipun sejak abad ke 18 manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada paruh kedua abad ke 20. Pada masa ini penerbangan pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar ¬gam¬bar bumi dilihat dari angkasa yang dikirimkan pesawat pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul semakin berkembang. Oleh sebab itu bagian ini akan membahas bumi sebagai planet, planet yang sangat khas dan istimewa.
Bumi memiliki ciri ciri khas yang membuatnya berbeda dengan planet planet lain. Lautan lautannya yang biru, kegiatan vulkanik dan tektoniknya, atmosfernya yang dinamis membuatnya unik diban¬dingkan dengan planet planet lain. Apalagi dengan adanya kehidup¬an biologis flora dan faunanya membuat planet bumi menjadi semakin menonjol keunikannya.
Dalam bahasa Inggris earth berakar dari kata terra yang datang dari nama dewi bumi Terra Mater dalam mitologi Romawi, dan kadang-kadang nama dewi Bumi ini disebut sebagai Tellus Mater, dan istilah tellus ini juga sering dipakai dalam hubungannya dengan masalah kebumian, seperti tellus dan tellurium. Pengertian lain yang ada hubungan dengan bumi seperti geografi, geologi, geotermal, dan geosentris menggunakan awalan bahasa Yunani geo yang berasal dari nama dewi bumi menurut mitologi Yunani, Gaia.
Dalam berbagai bangsa lain bumi ini juga sering dianggap sebagai dewa. Dewi bumi menurut bangsa Cina Hou-Tu itu mirip dengan Gaia menurut bangsa Yunani. Dalam mitologi Norwegia Kuno, dewi Bumi Jord adalah ibu Thor dan anak perempuan Annar. Di dalam mitologi Mesir Kuno dewa bumi adalah Geb, dan dewi Langit adalah Nut.
Istilah bahasa Inggris earth ini tampaknya juga berhubungan dengan berbagai kata yang terkait dengan bumi dalam banyak bahasa kuno dan modern. Sebagai contoh, dalam bahasa Belanda kata ini adalah aarde, dalam bahasa Jerman Erde. Kata ini juga mirip dengan bahasa=bahasa lain yang sudah punah seperti ertha dalam bahasa Saxon Kuno (yang artinya tanah), dan juga Inggris Kuno eorðe. Semua kata ini berakar dari Proto-Indo-Eropa “er-.
Dalam beberapa bahasa Semit kata-kata untuk bumi juga agak mirip dengan kata-kata yang ada dalam bahasa Indo Jerman meskipun secara etimologis hubungannya masih belum jelas. Dalam bahasa Arab kata ini adalah aard, bahasa Akkad irtsitu, bahasa Aram, araa, bahasa Funisia erets, dan bahasa Ibrani ארץ (arets). Dalam bahasa-bahasa lain istilah untuk bumi adalah maa (Finlandia), föld (Hongaria), zemlja (Rusia), diqiu (Mandarin), deiqao (Kanton), jeegoo (Korea), chikyuu (Jepang), dan dunia (Swahili).
Simbol astronomi untuk bumi adalah lingkaran yang diberi tanda silang, di mana garis bersilangan ini menandakan meridian dan ekuator bumi. (bersambung)







TEKNIK KARET GELANG MERAH



oleh
Demitria Dewi Hendaryati


Dalam perjalanan dari luar kota, saya sempat membeli kacang rebus yang dibungkus dengan kertas bekas, iseng-iseng saya membacanya sebelum kertas itu saya buang ke tempat sampah setelah kacang habis. Di kertas bungkus itu terdapat tulisan singkat yang menarik yaitu teknik karet gelang merah. Setelah sampai rumah saya mencoba mengingat-ingat dan menuliskan inti dari tulisan yang saya tidak menemukan siapa penulisnya.

Teknik sederhana ini dikemukakan oleh Robert G Allen, milyuner dari New York. Allen mengatakan : bahwa dalam setiap tindakan kita, selalu ada pikiran positif dan negatif. Bahkan jika kita berdiam diripun juga ada pikiran tersebut, misalnya pikiran positif akan berkata :” Ayo , kita mulai bekerja “. Sedangkan pikiran negatif berkata : “ Ah, nanti sajalah “. Kedua pikiran ini sama kekuatannya. Kadang positif yang menang, namun ada kalanya negatif yang menang. Lalu bagaimana caranya agar pikiran positif yang dominan ?

Jika memang kekuatannya sama, maka harus ada perangsang dari luar yang bisa mencegah, ketika pikiran negatif muncul. Allen menggunakan karet gelang merah di pergelangan tangan kirinya. Setiap saat ada pikiran negatif sekecil apapun yang melintas di pikirannya, dia langsung menjepret tangannya dengan karet gelang merah tersebut. Sepintas memang tampak lucu. Tapi…..pengaruhnya ke alam bawah sadar kita luar biasa besar.

Apabila kita konsisten dengan menjepret karet gelang setiap kali kita berpikir negatif, maka alam bawah sadar kita akan merekamnya menjadi suatu kebiasaan yang harus dihindari.

Ada satu pertanyaan yang menggelitik, yaitu mengapa harus karet gelang berwarna merah ?, mengapa harus dipakai di tangan kiri ? Kenapa tidak dipakai di kaki ?
Robert G Allen mengatakan, hal-hal ini kelihatan remeh dan aneh, tapi mengandung makna yang besar. Banyak orang yang mengatakan ingin berubah menjadi lebih baik, tapi begitu diberikan satu petunjuk, biasanya DITAWAR.
Ini masalah KOMITMEN.

Apabila kita mau BERUSAHA mencari karet gelang yang berwarna merah, dan memasangnya di tangan kiri, itu sudah membuktikan kita mempunyai komitmen yang tinggi untuk berubah. Apabila untuk hal kecil ini saja sudah ditawar, mungkin komitmen kita untuk berubah baru di tahap coba-coba.

Hal yang sering menjadi pertanyaan disini adalah, sebenarnya apakah yang disebut pikiran negatif itu ? Karena banyak orang tidak sadar kalau telah melakukan atau memikirkan hal negatif. Dibawah ini ada ada contoh hal negatif yang harus kita jepret ketika kita mengalaminya.
Malas, menunda, marah, lesu, curiga, malu, ragu-ragu, rendah diri, sombong, egois, minder, kuatir, cemburu, takut, iri, dengki, dendam, sinis, pesimis, pasif, terlambat, meremehkan……………..masih banyak lagi, yang perlu kita jepret.****demitri

Selasa, 26 Februari 2008

Siklus 24 Bintik Matahari Sudah Dimulai


disarikan oleh
Gunawan Admiranto
LAPAN Bandung

Belum lama ini, pusat data bintik matahari (Solar Influences Dana Analysis Center) yang terdapat di Belgia mengumumkan bahwa siklus bintik matahari nomor 23 sudah berlalu dan siklus nomor 24 sudah dimulai. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya pembalikan polaritas medan magnet bintik matahari. Bila bintik matahari masih berada pada satu siklus yang sama, maka bintik yang terdapat pada belahan matahari yang berbeda akan memiliki polaritas yang berbeda.

Terjadinya pembalikan polaritas medan magnet akan terlihat manakala polaritas bintik matahari yang terdapat pada satu belahan matahari searah dengan yang ada di belahan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa satu bintik matahari di satu belahan matahari masih berada di siklus lama, sedangkan bintik matahari di belahan satunya sudah berada di siklus baru.

Pengamatan bintik matahari secara kontinu sudah dilakukan sejak pertengahan abad ke 17. Kemudian pada tahun 1843 berdasar¬kan data pengamatan bintik matahari yang sudah terkumpul, seorang astronom amatir dari Jerman bernama Heinrich Schwabe mendapatkan bahwa jumlah bintik matahari berubah ubah secara periodik. Ia mengamati bahwa jumlah bintik matahari berubah ubah dengan perioda rata rata 10,5 tahun. Gejala ini terus berlangsung sampai sekarang, meskipun pernah terjadi ada suatu masa di mana di permukaan matahari sedikit sekali diamati bintik matahari. Kala itu berlang¬sung antara tahun 1645 sampai 1715 yang dinamai Masa Minimum Maunder. Masa ini bersamaan berlangsungnya dengan Zaman Es Kecil yang dialami Eropa, meskipun hubungan antara kedua gejala di atas belum bisa dipastikan adanya.
Para ahli mengamati bahwa polaritas magnetik suatu bintik akan membalik setiap satu siklus bintik matahari selesai. Jadi setiap 22 tahun polaritas suatu bintik matahari di belahan matahari tertentu akan kembali ke keadaan semula. Gejala ini ternyata berlangsung global di seluruh matahari dan kemudian dinamakan siklus aktivitas matahari yang berperioda 22 tahun, meskipun perioda ini tidak tepat benar.
Beberapa ahli fisika matahari mencoba menjelaskan proses ini, tetapi penjelasan yang paling bisa diterima ahli ahli lain diungkapkan oleh Horace D. Babcock, Eugene Parker dan teman teman sejawat mereka. Mereka menyatakan bahwa pada awal suatu siklus busur bawah garis garis gaya medan magnet matahari berada jauh beberapa ratus kilometer di bawah fotosfer matahari, dan busur atasnya berada di korona.
Saat matahari berotasi garis garis gaya magnet ini terbawa oleh rotasinya. Tetapi seperti diketahui bahwa matahari melakukan rotasinya secara diferensial sehingga laju rotasinya di ekuator lebih besar dari yang berada di lintang lintang tinggi. Akibatnya garis garis gaya yang berada di dekat ekuator lebih banyak terseret oleh rotasi dari pada yang berada di lintang tinggi. Setelah beberapa kali rotasi garis garis gaya ini menjadi semakin rapat dan ada kemungkinan menjadi terpuntir sehingga membangkit¬kan medan--medan lokal yang amat kuat.
Keadaan di atas mengakibatkan materi materi di fotosfer mengembang dan terangkat sambil membawa garis garis gaya tadi dan menghasilkan daerah daerah aktif yang kelihatan di permukaan matahari seperti bintik matahari dan flare. Itulah sebabnya aktivitas aktivitas ini berlangsung di daerah daerah lintang rendah.
Rotasi matahari berjalan terus, dan semakin lama medan magnet yang terseret menjadi lemah menuju minimum menandakan setengah siklus matahari sudah dilewati. Kemudian terjadi pembalikan medan magnet dan mulailah setengah siklus yang berikutnya dengan aktivitas yang sama, cuma polaritas magnet dari aktivitas yang ada berlawanan dengan polaritas yang berlangsung pada setengah siklus sebelumnya.

Sumber:
Sohowww.nascom.nasa.gov

“Tali” Magnet Menghubungkan Cahaya Utara dengan Angin Surya



disarikan oleh
Gunawan Admiranto
LAPAN Bandung

Penemuan baru tentang Aurora Borealis (Cahaya Utara) menunjukkan bahwa mereka jauh lebih rumit daripada yang diperkirakan sebelumnya. Aurora Borealis diamati oleh sistem Time History of Events and Macroscale Interactions during Substorms (THEMIS) milik NASA yang merupakan sistem kamera yang terletak di permukaan tanah dan lima buah satelit mikro yang mengorbit bumi yang secara bersama-sama mengamati aurora sehingga bisa mendapatkan hasil lebih baik dibandingkan kalau pengamatan dilakukan sendiri-sendiri. Dengan cara ini para ilmuwan bisa mendapatkan citra tiga dimensi dari aurora tersebut dan memungkinkan mereka mempelajari gejala tersebut dengan lebih mendalam.
Aurora borealis terjadi ketika partikel-partikel bermuatan yang datang dari matahari berinteraksi dengan medan magnet bumi. THEMIS menemukan bukti adanya “tali” magnet yang berupa garis-garis gaya medan magnet yang memanjang yang menghubungkan medan magnet bumi dengan angin surya. Partikel-partikel yang datang dari matahari bergerak sepanjang tali tersebut yang kemudian terfokus pada satu daerah tertentu dan akhirnya memicu terjadinya aurora tersebut.
Pengamatan “tali” magnet oleh THEMIS ini pertama kali dilakukan pada tanggal 20 Mei 2007, di mana “tali” ini besarnya sama dengan bumi dan terletak pada ketinggian 70.000 km dari permukaan bumi di daerah yang dinamakan daerah magnetopause (tempat pertemuan medan magnet bumi dengan angin surya).
THEMIS juga berhasil menemukan ledakan elektromagnetik di daerah bow shock medan magnet bumi. Daerah bow shock adalah daerah berlangsungnya pemadatan medan magnet bumi akibat pergerakan bumi di angkasa, persis seperti gelombang air yang berada di depan sebuah perahu yang bergerak di air akan lebih mampat dibandingkan dengan yang berada di belakang perahu tersebut.Di daerah bow shock inilah angin surya mulai merasakan pengaruh medan magnet bumi. Ledakan ini terjadi ketika satu semburan arus listrik yang terdapat di angin surya menumbuk bow shock.

Sumber: Universe Today, 21 Desember 2007 oleh Nicholos Wethington

Sabtu, 23 Februari 2008

ASUPAN ZAT BESI PADA ANAK: APA YANG PERLU DIPERHATIKAN?



Dr. Endang Tatar, MPH, SpA(K)
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Bagian Anak RSUD Dr Moewardi Solo-FK Univeritas Sebelas Maret, Solo

Kekurangan zat gizi besi mempunyai dampak yang besar terhadap tumbuh kembang anak. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anak menderita kebodohan yang menetap dan gangguan perilaku (anak mudah marah, mudah tersinggung dan sulit diatur). Anak tampak pucat (anemia) merupakan salah satu gejala dari kekurangan zat besi yang dapat dilihat. Tetapi, bila kita menemukan si kecil yang diduga mengalami kekurangan zat gizi besi sudah menderita anemia, maka artinya: anak tersebut sudah mengalami kekurangan zat besi yang lama. Sehingga, proses berpikir dan daya konsentrasi anak sudah terganggu. Pada kenyataannya, 4 dari tiap 10 anak di Indonesia menderita anemia yang sangat mungkin disebabkan oleh karena kekurangan zat besi.

Kapan anak mulai memerlukan zat besi?
Sejak dalam masa konsepsi sampai anak tersebut dilahirkan, anak sudah membutuhkan tumbuh dan berkembang. Setelah di luar kandungan, anak juga membutuhkan tumbuh dan berkembang secara cepat terutama dalam 2 tahun pertama kehidupannya. Lihatlah pertambahan besar kepala si kecil pada masa ini! Besar kepala anak akan tumbuh dengan pesat pada masa ini. Lihatlah pencapaian perkembangan si kecil pada masa 2 tahun pertama ini! Si kecil akan mengalami perubahan yang sangat pesat sampai ia bisa berjalan dan berbicara pada masa ini. Pada masa ini, si kecil memerlukan asupan tambahan zat besi 0,5-10 mg per harinya untuk memenuhi kebutuhannya untuk tumbuh kembang. Jadi, sejak awal kehidupannya, anak sudah memerlukan asupan zat besi dalam jumlah yang cukup.


Asupan zat besi yang dianjurkan

0-6 bulan (Bayi dengan ASI)* 0,5 mg/hari
0-6 bulan (Bayi dengan susu formula)** 3 mg/hari
7-12 bulan 9 mg/hari
1-11 tahun 6-8 mg/hari
12-18 tahun 10-13 mg/hari

*50% zat besi pada ASI dapat diserap
**asupan harian yang dianjurkan berdasarkan pada 10% penyerapan zat besi dari susu formula

Zat besi pada tubuh si kecil diperoleh dari mana?
Selama 3-4 bulan pertama kehidupan, si kecil hanya memerlukan zat besi dari luar yang rendah oleh karena bayi-bayi ini masih mempunyai simpanan dari masa janinnya. Setelah berumur 6 bulan, cadangan zat besi si kecil sudah jelas menurun. Padahal, bayi sedang tumbuh dengan cepat. Asupan zat besi dari luar sangat dibutuhkan pada masa setelah 6 bulan ini. Sayangnya, pada masa ini bayi juga sedang dalam masa belajar makan makanan padat sehingga banyak dari bayi-bayi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi dari makanan dari luar. Dari hasil penelitian pada anak-anak berumur 6-24 bulan di daerah kumuh di kota Surakarta, mereka mengkonsumsi zat besi dari bersumber makanannya rata-rata sekitar 60% dari angka kecukupan zat besi yang dianjurkan.

Makanan sumber zat besi
Sumber zat besi dapat diperoleh dari makanan hewani maupun nabati seperti daging sapi, daging kambing, ayam, ikan, bayam, tahu, tempe, bayam, kangkung, sereal, dsb. Pada umumnya, sumber zat besi dari hewani lebih mudah diserap dan kandungan zat besi per gramnya lebih banyak dibanding dengan sumber zat besi nabati. Bahkan, banyak makanan nabati merupakan penghambat penyerapan zat besi. Dari hasil penelitian di Surakarta, didapatkan bahwa sebagian besar (70%) anak-anak di daerah kumuh di Surakarta jarang mengkonsumsi sumber protein hewani. Hampir 100 % anak-anak di daerah kumuh Surakarta ini mendapatkan makanan padat terutama dari bahan dasar beras dan makanan tambahan lain dengan sumber zat besi yang rendah.

Status zat besi pada tubuh si kecil
Pemasukan zat besi pada sel mukosa saluran cerna dipengaruhi oleh kadar zat besi tubuh. Bila kadar zat besi tubuh si kecil rendah (anak kekurangan zat besi), maka pemasukan zat besi pada sel mukosa saluran cerna ini akan meningkat. Pemasukan zat besi ini dipengaruhi oleh daya penyerapan zat besi pada saluran cerna.

Makanan apa sih yang meningkatkan penyerapan zat besi?
Masuknya zat besi terutama yang bersumber dari nabati (zat besi non-hem) ke dalam tubuh dipengaruhi oleh zat-zat lain yang berada bersamaan di dalam makanan. Vitamin C merupakan zat peningkat penyerapan zat besi. Vitamin C banyak terdapat pada jeruk, tomat, brokoli dsb. Asupan makanan ini bersamaan dengan zat besi bersumber dari nabati akan meningkatkan penyerapan zat besi. Mengkonsumsi jeruk setiap hari bersamaan dengan makanan sumber zat besi nabati dapat mencegah kekurangan zat besi maupun anemia pada si kecil. Daging, tidak hanya merupakan sumber zat besi tetapi juga merupakan faktor peningkat penyerapan zat besi non-hem.

Makanan apa yang menghambat penyerapan zat besi?
Beberapa makanan yang banyak dikonsumsi anak-anak merupakan penghambat penyerapan zat besi non-hem. Fitat yang terdapat pada sereal merupakan penghambat penyerapan zat besi non-hem. Polifenol pada teh, kopi dan bayam merupakan penghambat penyerapan zat besi non-hem. Kalsium pada makanan bersumber susu juga merupakan penghambat penyerapan zat besi non-hem.

Bagaimana cara makan yang baik agar si kecil terhindar dari kekurangan zat besi?
Anak harus makan makanan seimbang yang cukup mengandung sumber zat besi. Pada umumnya, sumber zat besi hewani mengandung zat besi hem yang mudah diserap dan mempunyai kandungan zat besi yang lebih tinggi per gramnya. Bila anak sulit makan bersumber dari zat besi hewani, sehingga anak banyak mengkonsumsi makanan bersumber dari nabati yang mengandung zat besi non-hem, maka pemberian peningkat penyerapan zat besi (misalnya jeruk, tomat) bersamaan dengan makanan amat diperlukan. Sebaiknya, si kecil dihindarkan dari kebiasaan mengkonsumsi teh maupun kopi yang mengganggu penyerapan zat besi. Bila, si kecil tidak cukup mendapatkan sumber zat besi dari makanan, maka zat besi tambahan perlu diberikan terutama untuk bayi berumur lebih dari 4 bulan.

Referensi
1. WHO Scientific Group on Nutritional Anaemias. "Nutritional anaemias: report of a WHO scientific group (meeting held in Geneva from 13 to 17 March 1967)". World Health Organization. Geneva, 1968. Available from URL: http://whqlibdoc.who.int/trs/WHO_TRS_405.pdf
2. Grantham-McGregor S, Ani C. A review of studies on the effect of iron deficiency on cognitive development in children. J Nutr. 2001;131:649S–66S; discussion 666S–8S.
3. Konofal E, Lecendreux M, Arnulf I, Mouren MC. Iron deficiency in children with attention-deficit/hyperactivity disorder. Arch Pediatr Adolesc Med 2004;158:1113–5.
4. Algarin C, Peirano P, Garrido M, Pizarro F, Lozoff B. Iron deficiency anemia in infancy: long-lasting effects on auditory and visual system functioning. Pediatr Res 2003;53:217–23.
5. Saloojee H, Pettifor JM. Iron deficiency and impaired child development. BMJ 2001;323:1377-8.

Jumat, 22 Februari 2008

KOMUNIKASI EFEKTIF


oleh
Demitria Dewi Hendaryati

Oleh-oleh Mengikuti Pelatihan Manajemen Komunikasi dan Kerjasama.

Bu Dewi, bolehkah saya pinjam camera dua hari saja? Oh boleh pak, kapan Bapak memerlukan ?, jawabku singkat (dalam hati saya berkata cameraku ada 3, yang satu milik keluarga, kami sudah berjanji tidak akan meminjamkan ke orang lain, satu lagi camera yang selalu ada di tas ke mana saya pergi, nah ada satu lagi camera lama, tetapi masih bisa dipakai.…” yang ini sajalah yang kupinjamkan…….”) Itulah komunikasi saya dengan Bapak Zahir..ketika kami bertemu pada acara pelatihan manajemen komunikasi dan kerjasama beberapa tahun yang lalu, dan itu merupakan sepenggal kalimat dalam session pelatihan…..

Pak Zahir memerlukan camera dan berusaha menyampaikan kepada saya, akan meminjam. Apakah beliau mengetahui dengan persis bagaimana reaksi saya ketika itu? Apakah saya ikhlas meminjamkan camera? Apakah saya ada ganjalan hati untuk meminjamkan camera? Dan masih banyak pertanyaan yang muncul. Itu semua belum atau tidak sepenuhnya diketahui oleh beliau…sepengetahuan pak Zahir, saya akan meminjamkan camera…

Contoh komunikasi sederhana di atas sangat bagus untuk dapat menjadi renungan kita. Hanya ada dua kalimat di atas yaitu : 1). Bu Dewi, bolehkah saya pinjam camera dua hari saja? 2). Oh boleh pak, kapan Bapak memerlukan?... Tetapi di balik itu semua terkandung rentetan makna yang mendalam.

Komunikasi tersebut sangat efektif. Mengapa? Karena pesan yang disampaikan oleh pak Zahir sudah diterima dengan baik oleh saya, dan jawaban saya pun sudah diterima dengan baik oleh pak Zahir, sangat efektif….tindak lanjut dari komunikasi tersebut, terjadilah transaksi camera dari saya kepada beliau.

Definisi komunikasi (Raymond S. Ross) adalah proses transaksional yang meliputi pemisahan dan pemilihan bersama lambang secara kognitif sedemikian rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respon yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber. Sedangkan Stoner dan Wankel (diambil dari modul pelatihan) menyatakan komunikasi adalah suatu proses yang mana orang berupaya untuk memperoleh pengertian yang sama melalui pesan-pesan simbolik. Dari definisi tersebut terdapat 3 komponen dalam komunikasi yaitu : (1)melibatkan orang, (2)diharapkan mencapai pengertian yang sama dari pihak yang terlibat dalam proses komunikasi dan (3)terdapat pesan-pesan yang disampaikan sercara simbolik. Simbol itu dapat berupa isyarat, gerak, bunyi, huruf, angka, kata yang dapat mewakili ide, gagasan atau pikiran yang hendak dikomunikasikan. Jadi di dalam komunikasi jelas ada 3 unsur yaitu ada pengirim , ada pesan dan ada penerima.

Syarat utama agar komunikasi itu efektif adalah kredibilitas. Keterampilan komunikasi antar perorangan adalah kemampuan untuk terus menerus membangun kredibilitas dan dapat dipercayanya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk membangun kredibilitas harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam menyampaikan pesan dan wahana bagaimana orang itu menyampaikan pesan. Jadi semakin seseorang tidak konsekuen dengan ketiga hal tersebut, maka akan menentukan kredibilitas sesorang, semakin tidak konsekuen akan menjadi semakin “tidak dipercaya”.

Muncul pertanyaan, apakah komunikasi efektif itu positif?
Pesan yang disampaikan oleh seseorang apabila dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan, maka itu dapat dikatakan komunikasi itu efektif (seperti contoh di atas komunikasi antara bu Dewi dengan pak Zahir), si penerima pesan sudah mengerti maksud isi pesan yang diterima. Contoh lain dalam komunikasi sehari-hari : pernahkan anda menjumpai situasi seperti ini? Misalkan seorang teman anda ingin meminjam mobil baru anda? Atau seseorang mengeritik anda dengan sinis di depan umum? Atau atasan anda memberi tugas yang menurut anda kurang adil? Contoh tersebut menggambarkan aneka situasi yang penuh ketegangan dan sering memancing emosi kita, apabila itu menimpa anda, bagaimana anda menyikapinya?

Inilah yang penting untuk kita renungkan dan kita pelajari, bagaimana kita menyikapinya? Ada hal-hal yang perlu kita perhatikan : apakah anda akan menolak keinginan teman anda? Apakah anda akan bersikap tegas, marah atau halus? Dan apa dampak jawaban anda terhadap teman anda? Apapun jawaban anda harus dapat diterima dengan baik oleh orang lain, inilah yang harus kita kembangkan sikap asertif atau keasertifan

Kembali pada pertanyaan diatas apakah komunikasi efektif itu positif? Itu tergantung pada sikap masing-masing baik dari pemberi pesan maupun penerima pesan. Dikatakan positif bila tidak ada pihak manapun yang merasa dirugikan atau ada ganjalan karena adanya komunikasi yang kurang baik. Bu Dewi meminjamkan camera kepada pak zahir…tetapi dengan perasan was-was, kuatir camera tersebut rusak atau bahkan kuatir tidak dikembalikan, jelas di sini bu Dewi merasa “dirugikan”. Sikap asertif ini memang harus dipahami, dipelajari dan selalu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus bisa menyikapi situasi yang tidak menyenangkan yang terjadi di sekitar kita, dan kita harus bertindak dengan bijak dengan menggunakan kata-kata yang bijak, agar pihak yang terkait tidak ada yang dirugikan ataupun terluka hatinya. Sampaikan dengan bijak, halus namun tegas : “TIDAK” apabila anda ingin mengatakan tidak dan katakan “YA” apabila memang anda ingin mengatakan ya. Pikirkan dulu…isi pesan apa yang akan kita sampaikan kepada orang lain, dan bertanggung jawab terhadap dampak dari pesan yang kita sampaikan. Ini tidak mudah…..tetapi kenapa kita tidak mencoba mulai sekarang? Kepada teman, saudara, adik, anak, orang tua, atasan, bawahan, pembantu…..***demitri

Selasa, 19 Februari 2008

DASYATNYA VISI MEMPENGARUHI KESUKSESAN KITA


oleh
Demitria Dewi

Belum lama ini, saya bertemu dengan teman lama yang saya tidak pernah lupa akan hobinya yaitu mengumpulkan gambar rumah mewah dan beberapa gambar mobil. “ This is my dream “. Itulah kata-kata yang selalu keluar dari mulutnya. Gambar tersebut ditata rapi dalam sebuah album. Apa yang terjadi setelah sekian lama tidak bertemu, rumah mewah dan mobil itu benar-benar menjadi miliknya.
Visi / impian anda adalah masa depan anda, jadi visi itu harus divisualisasikan, digambar, ditulis, sehingga sikap dan pikiran kita selalu fokus pada visi kita, tambahnya.

Kemudian teman saya memberikan sobekan surat kabar, baca ini dan kau akan mendapatkan apa yang kau impikan, katanya dengan serius. Sobekan kertas tersebut benar-benar membuat saya berpikir dan merenung. Artikel dalam surat kabar itu ditulis oleh Kuncoro, ahli pengembangan SDM. Diawal artikel tersebut Kuncoro menuliskan, kalau kita melihat kesuksesan orang – orang besar seperti Bill Gates, Donald Trump, Jack Welch dan lainnya, maka akan kita temukan suatu kesamaan sebab. Mengapa mereka kelihatan begitu bersemangat melakukan pekerjaannya ? Dan apa yang memberi mereka kekuatan untuk terus bergerak maju ? Jawabannya adalah karena mereka mempunyai visi yang jelas dalam hidupnya. Mereka tahu persis apa yang mereka inginkan, mereka setia dengan visinya dan tidak pernah berhenti untuk mewujudkan impiannya. Pertanyaannya sekarang, mengapa harus visi ? Mengapa visi bisa membuat mereka begitu berhasil ? Dan, apakah setiap orang yang sukses selalu mempunyai visi ?

Kekuatan apakah yang sebenarnya ada dibalik visi, sehingga visi bisa menjadi begitu dasyat mempengaruhi sukses seseorang. Kuncoro menulis bahwa visi sebenarnya merupakan suatu keadaan dimasa yang akan datang yang ingin kita capai. Jadi semakin jelas sebuah visi, akan semakin memudahkan kita untuk menyusun peta jalannya, dan semakin mudah mengukur tingkat keberhasilannya serta semakin tinggi kemungkinan tercapainya impiannya kita.

Dengan memiliki visi, berarti kita telah menetapkan tujuan hidup kita. Kita telah mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang ingin kita capai dimasa depan, dengan demikian akan lebih jelas diketahui apa persyaratan untuk mencapai tujuan. Ketika saya masih kecil, saya ingin menjadi presenter yang baik. Tentu saja syarat utamanya adalah, saya harus mempunyai pengetahuan tentang komunikasi yang baik, inilah yang disebut tujuan antara. Tinggal sekarang bagaimana saya agar bisa fokus terhadap tujuan tersebut.

Ketika tujuan telah kita tetapkan, maka arah kita akan semakin jelas tergambar didepan mata. Dengan tahu arah, bukankah kita akan berjalan dengan mudah untuk mencapai tujuan. “ Saya harus mempunyai pengetahuan tentang komunikasi yang baik, maka arah yang saya pilih adalah mencari tempat untuk belajar komunikasi yang baik “, bisa pendidikan formal maupun non formal, seperti kursus pengembangan kepribadian, belajar keprotokolan, banyak membaca buku-buku komunikasi. Setelah ada tujuan, tentu saja pikiran kita akan terkondisikan untuk menemukan arah yang bisa kita gunakan untuk mencapai tujuan.

Apa yang terjadi kalau visi sudah jelas, tujuan jelas, dan mempunyai arah yang jelas ? Bukankah semua itu membuat kita menjadi lebih bersemangat. Hasil yang kita kerjakan akan lebih baik apabila kita melakukannya dengan semangat, karena sudah jelas apa yang akan kita capai dan dengan ringan kemana kita akan melangkah. Bayangkan apabila kita tidak tahu apa yang kita inginkan. Langkah apa yang akan kita ambil ? Sudah benarkah apa yang kita lakukan ? Bergunakah apa yang selama ini kita lakukan ?

Dengan semangat , secara otomatis kita akan memiliki hasrat. Hasrat dapat diekspresikan didalam perilaku. Didalam suatu kelompok, hasrat akan menjadi suatu energi positif yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu kita harus memiliki hasrat. Berapa besar hasrat yang harus kita miliki ? 100 %.

Diakhir tulisan Kuncoro mengatakan, ketika visi telah ditetapkan, tujuan jelas, arah jelas, semua kita lakukan dengan semangat dan hasrat tinggi, tidakkah kita akan lebih dedikatif terhadap visi kita, terhadap apa yang menjadi cita-cita yang telah ditetapkan.

Jadi kalau kita ingat kepada kisah sukses para tokoh, mereka sangat setia kepada cita-citanya, mengapa ? Bagi orang yang bervisi, rintangan seberat apapun akan dilalui dengan penuh semangat. Maka sebelum terlambat, tetapkanlah visi sekarang juga. Tuliskan visi tersebut, ekspresikan, simpan selalu dalam pikiran kita, jangan fokus pada hambatan yang ada, tapi fokus terhadap hasil yang akan kita capai, setialah pada impian, dan harus hati-hati, jangan sampai ada orang yang boleh mencuri impian kita. !!!!!

Senin, 18 Februari 2008

MAKANAN BAGI ANAK SAKIT



oleh
Dr. Endang Tatar, MPH, SpA(K)
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
RSU Dr. Moewardi, Solo

“Dok, Didi sakit batuk pilek disertai panas tinggi. Saya sudah buatkan bubur tapi Didi tidak mau makan. Didi hanya mau makan kalau dengan nasi Dok.” Keluhan seperti ini masih saja sering terdengar di ruang praktek. Perawat di bangsal rumah-sakitpun sering memesankan makanan dalam bentuk bubur secara otomatis untuk setiap anak yang mondok di rumah sakit. Benarkah setiap anak sakit itu harus diberi makan dalam bentuk bubur? Bagaimana sebaiknya kita memberi makan untuk si kecil yang sedang sakit?

Setiap hari, banyak anak-anak dibawa ke tenaga kesehatan oleh karena sakit. Anak-anak memang lebih rentan menderita penyakit dibanding dengan orang dewasa. Sebagian besar keluhan dari anak-anak yang sakit tersebut disebabkan oleh adanya penyakit-penyakit umum seperti: demam, batuk, pilek, maupun diare. Anak yang sakit mengalami peningkatan metabolisme ditubuhnya, sehingga semua anak sakit membutuhkan asupan makanan yang memadai guna memasok kebutuhan zat gizi untuk metabolisme tubuh yang meningkat tersebut. Biasanya, anak yang sakit akan mengalami penurunan nafsu makan. Bila asupan makannya kurang memadai, anak akan jatuh kedalam keadaan malnutrisi dan penyakitnyapun menjadi berkepanjangan. Apapun penyakitnya, anak tetap harus mendapatkan zat gizi!

Makanan anak sakit dan sehat
Anjuran untuk semua anak sakit dan sehat pada umumnya adalah sama, kecuali pada penyakit-penyakit khusus, misalnya penyakit gagal jantung, hati, ginjal, diare persisten dsb. Anak yang sedang sakit sebaiknya tetap melanjutkan makanan seperti yang dimakan sebelum sakit. Kualitas dan kuantitas makanan harus memadai.

Cairan
Pada umumnya, setiap anak sakit harus diberi tambahan cairan. Cairan dapat dalam bentuk ASI, susu, sup, air tajin, air minum, dsb. Pada anak yang sedang diare, pemberian cairan ini sangat berarti untuk menyelamatkan jiwanya karena anak diare rentan terhadap keadaan dehidrasi yang dapat merenggut nyawa anak.

ASI
Anak yang masih menetek, ASI harus tetap diberikan sesuai dengan keinginan bayi/anak baik siang maupun malam. Jika bayi berumur <6 bulan, ASI diberikan sesering mungkin baik siang maupun malam, paling sedikit 8 kali dalam 24 jam. Bayi berumur <6 bulan, hanya dianjurkan untuk diberi ASI saja. Makanan padat Anak yang telah mendapatkan makanan padat (berumur lebih dari 6 bulan), harus tetap makan makanan dengan tekstur sesuai dengan kemampuan keterampilan makannya berdasarkan umur. Jika anak telah berumur 1 tahun atau lebih, anak sudah dapat mengkonsumsi makanan keluarga yaitu makanan seperti yang dimakan oleh anggota keluarganya yang lain. Anak harus tetap makan makanan dengan kandungan zat gizi yang memadai, makanan tidak dianjurkan untuk dibuat lebih encer atau lebih lembut sehingga kandungan zat gizinya berkurang. Jadi, tiap anak sakit tidak diharuskan untuk selalu makan bubur. Bila nafsu makan anak menurun ASI diberikan lebih sering dan lebih lama. Makanan dibuat lebih bervariasi, berikan makanan kesukaan dan makanan yang lunak untuk mendorong anak agar makan sebanyak mungkin. Berikan makanan-makanan tersebut sedikit tapi sering.

Daftar Pustaka
1. IMCI (Integrated Management of Childhood Illness): Model chapter for textbooks. WHO/UNICEF 2001. 2. WHO/UNICEF. IMCI: Assess and classify the child age 2 months up to 5 years old. Diunduh dari: http://www.emro.who.int/cah/PDF/IMCI-Adaptation-SAA.pdf pada tanggal 8 Januari 2007.

SMA NEGERI 3 PADMANABA YOGYAKARTA


Halaman yang teduh....

Jumat, 15 Februari 2008

REUNI JAKARTA 2008


LAPORAN REUNI 3P1 JAKARTA 2008

1. Walau jakarta banjir tapi reuni tetap berjalan dengan meriah, dengan diiringi hujan rintik2 menambah indahnya suasana. Hadir : Krisnawan (ora kriting maneh ning plonthos sirahe, Atyanto senyum2 tetep ngganteng tambah lemu, Ira masih cantik koyo buceri,bule cet sendiri, Suryo, Susana, Dewi, Wiwik dan Pratomo.
2. Masalah makan, paling banyak aku yake...terus krisnawan... .juara 3 : Wiwik, jarene vegetarian, ning jupuke akeh tur kebak piringe (bisa dilihat dari foto, ada buktinya)
3. Cewek2 semua pulangnya ikut Suryo, aman semua....terimakasi h Suryo, Kris, Prat dan semuanya.
4. Ketika reuni berlangsung. ..anggota 3P1 luar kota yang kontak : Agus, Endang dan Sin.
5. Yang tidak datang : Kumala (bikin laporan pajek, aku yo gek gawe kok Kum, tapi malam hari tak lembur), Eko (lagi tugas ke Bali), Agus (gak iso metu seko kantor, kebetheng banjir), Tikno (mbuh gak eruh, alesan terus), Haniah (sms gak bisa join, gitu doang), Alfred gak datang, karena memang jakarta banjir dimana-mana, GTS yang sudah di jakarta tidak sempat join ke lembah UI (sayang sekali).
6. Krisnawan, walaupun tidak pernah mbuka milis, ternyata juga sudah edan, jadi edannya bukan karena penyakit syndrome milisitis, asli....dia berjanji mau nulis di milis.
7. Ira dan Aty....tampak berwibawa... tenang... .edannya masih anyaran. ha...ha...ha. ..
8. Malam ini Agus berada di jalan karena jakarta macet total di mana2, sampai kebelet nyuyuh bingung..... ..tak sarankan pakai botol aqua saja....
9. Acaranya tadi ger2an, makan udang dan foto2 terus. Hasil foto reuni ada di PRJ dan Suryo....... .
10. Rencana kedepan reuni lagi nginap, aku bilang reuni ngajak keluarga, tapi kata Ira dan Susana gak usah bawa keluarga.... wah arep edan2an maneh.
11. Wiwik dan Krisnawan rencana mau ke rumah sakit tangerang, mau priksa gigi sama dr Susana, dan minta gratis....aku bisiki Susana, untune Krisnawan lan Wiwik potholen kabeh ben ompong.
12. Sing digumuni Kris yo kuwi Endang...kok lemu banget....malih jarene. Ning nek karo Temu ra lali....kok isih elek, ha...ha...ha. ...

salam
dewi
 

REUNI 3P1 TAHUN 2007


REUNI KLAS 3 P1 SMAN 3 PADMANABA YOGYAKARTA

29 Desember 2007 jam 09.00-17.00

Di rumah T. Yoyok Wahyu Subroto, Mlati Krajan No.47 Yogyakarta



HARI ITU, 29 Desember 2007, Yogya dan sekitarnya diguyur hujan mulai jam 4 pagi. Sampai jam 08.00 hujan masih turun. Hari itu hari yang ditunggu-tunggu alumni SMA 3 untuk bereuni setelah 28 tahun berpisah.


Jam 06.40 Mas Suryo sudah mengingatkan teman teman posisinya di mana?

Aku jawab sebentar lagi berangkat…! Dijawab lagi nanti di reuni akan memberikan sesuatu yang ada nama masing-masing.

Jam 09.10 masih gerimis kecil aku sampai di rumah Yoyok, sebuah tempat yang indah untuk bernostagia. Sapaan keluarga yang ramahpun menyambut alumni 3P1 79 untuk bereuni. Saat sampai baru ada GTS dan Pak Amin (3P4 dulu).

Jam 09.35 teman-teman berdatangan ada yang rombongan ada yang sendiri.

Temen-temen datang dengan ubo rampe nya untuk hidangan santap siang reuni.Kedatangan temen-temen disertai dengan jabatan tangan, cipika-cipiki, berpelukan kaya Teletabis.

Jam 10.00 mulai banyak lagi yang datang. Sambil menunggu temen-temen di yang lain, ditayangkanlah foto-foto kenangan SMA dulu.

Dari foto-foto yang ditayangkan terbukalah ingatan semasa SMA. Tidak semua orang mempunyai foto-foto kenangan seperti yang ditayangkan, sehingga begitu ditayangkan ingatlah temen-temen yang dulu bercandaria. Bahkan teman yang bukan klas 3P1 pun nampak di foto kenangan tersebut.

Masing-masing menceritakan pengalaman pribadinya sambil makan kacang mete, kacang bawang dll. Tidak jarang juga temen-temen pada nyek-nyekan mengenang perilaku masa lalu yang lucu, indah dan pokoknya luar biasa…Dari ‘casing bodynya’ ada yang menjadi gemuk, gemuk sekali, tetep putih, tetep kecil dsb…


Jam 11.30 Ibu ketua (mbak Ani) sudah mengingatkan agar segera mencicipi tahu brontak seperti SMA dulu sekaligus makan siang karena jam 13.00 ditunggu kepala sekolah di SMA 3.

Ada bebek goreng, gudeg, dan berbagai makanan lezat lainnya. Sebelum berangkat ke SMA 3, Bu Ketua dan tuan rumah Pak Yoyok mengemukakan rencana kita membantu sekolah dalam ujud papan majalah dinding. Dan terkumpullah dana untuk keperluan itu.

Suryo mulai membagikan hadiah topi ekslusif yang hanya dipunyai oleh alumni 3P1 tahun 1979 lengkap dengan nama masing-masing. Terima kasih Sur…!


Jam 13.10 sampai di SMA 3 disambut Kepala Sekolah dan Wakilnya. Rombongan diterima di kelas multimedia yang dulu jadi klas II P1. Di klas ini scenario Suryo akan dibuang di jendela tidak kesampaian, soalnya jendela tertutup rapat lengkap dengan teralis/ besi pengamannya. Di ruangan ini rombongan dijelaskan oleh Kepala Sekolah (Bapak Bambang..?) yang kan segera menduduki jabatan baru sebagai Kepsek SMA 1. Oleh kepala sekolah dirasakan betapa peran alumni Padmanaba cukup besar. Yoyok pun sebagai mediator antara alumni dan SMA 3 mengakui baru kali ini ada reuni seperti ini. Biasanya reuninya lebih besar, dari berbagai angkatan dan biasanya acaranya serius sekali..tidak seperti kali ini.

Di hadapan kepala sekolah masing-masing saling memperkenalkan diri, nama, kuliah setelah lulus SMA 3 dan bekerja di mana.

Ada hal yang perlu dicontoh oleh adik-adik SMA 3 sekarang! Ternyata 3P1 tahun 1979 kuliahnya menyebar di berbagai bidang dan perguruan tinggi. Umumnya lanjut kepala sekolah, umumnya lulusan SMA 3 kini berbondong-bondong ingin masuk Kedokteran UGM. Padahal tempatnya terbatas, sehingga perlu disarankan untuk tidak selalu di UGM, misalnya UNS…tempat dr. Endang ngajar!!

Rombongan eks 3P1 inipun sempat juga disambut oleh siswa-siswa SMA 3, ada anaknya dr Endang…, anaknya dr. Coco (Laksono Trisnantoro, adiknya Pita, 2P1 dulu…) dll.


Jam 14.15 setelah acara resmi, kemudian rombongan menelusuri klas-klas kita sekolah dulu. Ada lab kimia, ruangan kelas 3P1 dulu. Di situ kita menempati posisi duduk dulu, lalu difoto! Kondisi kelas kita tidak berbeda jauh dengan 28 tahun lalu. Ruangan kelas tampak sederhana, tidak ada polesan berarti seperti halnya kelas multimedia. Rombongan foto-foto dan bercanda ria di depan kelas dan diakhiri dengan foto di depan sekolah dengan posisi sama dengan 28 tahun lalu. Sayang..hanya 20 orang yang mengisi foto terakhir di depan SMA 3. Untung ada pak Amin yang bersedia mengambil foto dan dititipin banyak kamera untuk mengambil foto, sehingga 20 orang dapat tetap utuh.


Jam 15.10 rombongan kembali ke padepokannya Yoyok, untuk melanjutkan bercandaria. GTS yang kerja keras karena menyiapkan CD berisi foto-foto lama, foto keluarga dan foto yang baru saja diambil selama reuni. Sambil menyiapkan CD, temen-temen kembali berhaha hihi.., sambil menikmati salah hasil dari Sleman buah tangan Rin Utari.


Jam 16.30 Temen-temen bersiap pulang, beberapa ‘panitia’ masih beres-beres sambil mengemasi oleh-oleh berupa salak yang masih buanyak… GTS pun membagi hadiah…lagi yang bisa dipakai satu tahun…Agenda 2008.


Banyak kenangan, kesan yang dijadikan memori untuk dibawa pulang ke kota, rumah dan pekerjaan masing-masing. Jangan lupa email 3P1 tetap dilanjutkan ya……!

PRJ

Kamis, 14 Februari 2008

JAYA-JAYA PADMANABA

Jaya-jaya Padmanaba...tulisan ini..adalah baris terakhir tulisan di depan SMA N 3 Yogyakarta, tempat kita menuntut ilmu. 3P1-1979 diharapkan memelihara kejayaannya.
Setelah reuni tanggal 29 Desember 2007 yang lalu kita tahu keadaan SMA kita.