Senin, 03 Maret 2008

Bumi Sebagai Planet (Bumi-bag 2)

oleh
GUNAWAN ADMIRANTO
Lapan Bandung



Bumi mengorbit matahari dalam lintasan elips dengan jarak rata rata dari matahari sebesar 149.500.000 km. Karena lintasan elips ini, maka jarak matahari dan bumi selalu berubah. Perbe¬daan jarak bumi di titik perihelion (titik terdekat) dengan di titik aphelion (titik terjauh) adalah 5 juta km (3,3%).
Ekuator bumi tidak sebidang dengan bidang orbit bumi, tetapi miring sebesar 23o27'. Kemiringan ini, yang menyebabkan terjadinya 4 musim di tempat tempat yang jauh letaknya dari ekuator, diduga berasal dari tumbukan tumbukan meteorit yang jatuh waktu bumi baru terbentuk.
Waktu berotasi kedudukan sumbu bumi tidak tetap, keadaannya seperti gasing yang sedang berputar tetapi hampir jatuh. Gerakan gasing yang seperti ini dinamakan presesi yang dilakukan gasing untuk mengimbangi gaya gravitasi yang cenderung menjatuhkannya. Sumbu bumi yang mengalami presesi bergerak membentuk lintasan kerucut yang memiliki sudut puncak 23o27' dengan perioda rotasi sebesar 25800 tahun. Presesi ini diakibatkan oleh keadaan bumi yang bukan bola sempurna, memiliki sumbu rotasi yang miring terhadap bidang orbitnya, dan menerima gaya tarik gravitasi bulan dan matahari. Akibatnya jumlah gaya gaya ini menimbulkan suatu momen gaya yang cenderung menjatuhkan bumi ke bidang ekliptika (bidang orbit bumi), dan bumi melawan gaya ini dengan melakukan presesi.
Dalam melakukan presesi sumbu bumi tidak bergerak dalam lintasan lurus, tetapi bergelombang. Di sini sumbu bumi tampak seperti mengangguk angguk, dan gerakan ini dinamakan nutasi. Nutasi adalah akibat lain dari gaya tarik gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi.
Bumi kita tidak berupa bola sempurna, melainkan agak pepat di kutub kutubnya. Jari jari di kutub bumi adalah 6356,8 km, sedang jari jarinya di ekuator adalah 6378,2 km. Pepatnya bola bumi ini disebabkan pada saat bumi baru terbentuk bumi belum terlalu padat, dan rotasinya membuatnya menggembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasinya (bagian ekuatornya).

Bagian-bagian Bumi
Bumi merupakan planet terrestrial (planet kebumian) yang paling besar ukurannya. Seperti planet Merkurius dan Venus, komposisi bumi sebagian besar terdiri dari batuan silikat dan magnesium dengan kerapatan rata rata sekitar 5,52 gr/cm3, sedang kerapatan di permukaannya adalah 3,9 gr/cm3.
Pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bumi) memberikan gambaran kepada para ahli geologi bagaimana susunan bagian dalam bumi. Hal ini karena arah, kecepatan dan bentuk gelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan kerapatan bagian dalam bumi.
Seperti pada planet-planet kebumian lainnya, bumi terbagi-bagi menjadi beberapa lapisan. Lapisan terluar adalah kerak silikat yang padat, di bawahnya mantel yang kenyal dan nyaris cair, inti luar yang lebih cair lagi, dan bagian inti yang padat. Kebanyakan batuan yang menyusun kerak bumi ini terbentuk dalam kurun kurang dari seratus juta tahun yang lalu, sedangkan mineral tertua memiliki umur sekitar 4,4 milyar tahun.

(bersambung..)

Tidak ada komentar: