Senin, 07 April 2008

Sebuah refleksi diri “Adilkah apabila saya membenci pada orang yang sering membuat saya jengkel karena kekurangan dia”

oleh
Demitria Dewi

Judul diatas, begitu sangat menyentuh hati saya yang paling dalam, saya bisa menangis sedih dan haru ketika membaca tulisan itu. Mengapa? .....Begitu banyak orang-orang di sekitar saya yang sering membuat saya jengkel…….bohong, memfitnah, menyalahkan, tidak menepati janji, merusak barang, mengambil barang kesukaan saya…....dan masih banyak lagi kejadian-kejadian yang kadang memancing emosi saya untuk marah dan kadang menangis jengkel sekali.

Ketika saya mulai berpikir dengan tenang di keheningan malam….mulai saya bertanya pada diri saya, “mengapa dia begitu jahat padaku?”, “apa tidak ada kalimat yang lebih baik untukku?”. Mulailah saya mengupas satu persatu penyebabnya : 1) dia marah padaku, karena anaknya tidak naik kelas, sementara anakku juara kelas, 2) dia tidak menepati janji ketemu di suatu tempat ketika itu hujan deras sekali, karena dia tidak punya mobil pribadi, sementara untuk naik taksi dia tidak punya ongkos, 3) dia tidak menelpun saya ketika acara itu dibatalkan, ternyata dia tidak punya pulsa, 4) laptop saya rusak ketika dia pinjam, karena laptop saya tanpa sengaja untuk mainan anaknya, 5) dia tidak mengembalikan sejumlah dana yang saya pinjamkan, karena memang dia sangat kekurangan, 6) dia jadi begini…..karena dia begitu……contoh-contoh tersebut merupakan sebagian dari hal-hal yang membuat saya jengkel kepadanya.

Di sisi lain…saya berpikir, anakku naik kelas, dengan nilai memuaskan, bahkan jadi juara kelas, saya memiliki mobil pribadi yang bisa membawa kemana saya mau pergi dan kapan saya mau pergi, saya mempunyai telpun genggam yang saya tidak pernah memikirkan pulsa habis, mempunyai laptop yang bisa saya gunakan untuk bekerja kapanpun dan dimanapun, begitu juga anakku juga memilikinya tanpa mengganggu saya, saya punya tabungan dana, sehingga saya bisa menggunakan sewaktu-waktu ketika saya perlu, saya bisa begini….saya bisa begitu…..

Betapa Tuhan sangat cinta padaku…betapa Tuhan sangat sayang pada keluargaku….betapa Tuhan sangat memperhatikan keluargaku….betapa Tuhan tahu persis apa kebutuhanku…..Tuhan, saya sangat bersyukur atas rahmat yang Engkau limpahkan kepada saya. Saya hidup sehat, sehingga saya bisa beraktivitas apa saja….Terimakasih Tuhan atas kelimpahan ini…..karena tidak semua orang bisa menikmati hidup sehat, rukun, mempunyai keluarga sehat dan mempunyai anak-anak yang pandai.

Kembali kepada seseorang yang sering membuat jengkel saya….memang dia sedang mengalami kesusahan, apa yang dimilikinya minim sekali…….Dari hal-hal tersebut…saya kembali merenung..dan menangis sedih, “betapa jahatnya saya, kalau saya sampai jengkel dan marah kepadanya yang serba kekurangan, sementara saya bisa berbuat banyak kerana berkat yang diberikan Tuhan”.
Inilah sekilas renungan saya, sebagai refleksi diri, agar saya selalu menyayangi sesama, dan tidak menghakiminya. Tuhan memberkati.****demitri

Tidak ada komentar: